Selasa, 19 Mei 2009

Banyak Orangtua Abaikan Emosi Anak

Banyak orangtua dinilai masih mengabaikan emosi pada anak baik berupa rasa sedih, marah, dan bahagia sehingga tidak bisa terkelola dengan baik dan berdampak pada pembentukan mental emosionalnya.
"Orangtua masih banyak yang tidak menyadari emosi pada anak bahkan cenderung tidak peduli," kata pakar psikologi anak, Seto Mulyadi, di Padang, Jumat.
Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto hadir di Padang dalam rangka memberikan seminar tentang "Pengelolaan Emosi pada Anak" diikuti ratusan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan orangtua di aula Kantor Gubernur Sumbar.
Menurut dia, banyak orangtua yang hingga kini mengabaikan dan bahkan cenderung mengabaikan emosi pada anak padahal hal tersebut akan berdampak buruk pada perkembangan emosinya.
"Ada orangtua yang tidak menyadari anaknya marah atau sedih dan cenderung tidak peduli, padahal anak ketika itu butuh perhatian," katanya.
Akibatnya, kata Seto anak akan tumbuh jadi tertutup dan tidak bisa mengelola emosinya dengan stabil.
Seto mengatakan pendidikan pada anak usia dini atau usia nol sampai lima tahun sangat penting karena pada periode itulah masa emas pembentukan otak dan kepribadian anak.
"Pada masa itu sangat penting bagi orangtua untuk memberikan pendidikan bagi pembentukan sel otak dan emosional pada anak untuk membentuk kepribadiannya," katanya.
Namun demikian, kata Seto, orangtua cenderung tidak menyadari dan mengabaikan masa tersebut, bahkan ada yang memberikan pendidikan tidak seimbang hanya membentuk kecerdasan intelektual saja dan mengabaikan kecerdasan emosional.
"Kini yang lebih berperan itu justru kecerdasan emosional dan spritual bukan kecerdasan intelektual saja," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau orangtua untuk memperhatikan pendidikan anak, misalnya dengan memasukkannya pada lembaga PAUD.
Selain itu, orangtua juga diimbau lebih memberikan perhatian dan kasih sayang pada anak sehingga bisa membentuk untuk menjadi kepribadian yang utuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar