Senin, 18 Mei 2009

PENDIDIKAN KECERDASAN

PENDIDIKAN KECERDASAN


Tujuan pendidikan kita antara lain untuk mencerdaskan bangsa. Sayang selama ini secara umum yang menjadi perhatian adalah kecerdasan intelektual, menjadikan anak pandai tetapi kurang atau tidak cerdas dalam segi-segi lain. Maka saya ingin mengingatkan dengan adanya berbagai jenis kecerdasan yang perlu diperhatikan di dalam dunia pendidikan, antara lain: kecerdasan phisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

(1) Kecerdasan phisik secara kasar dapat diartikan 'sehat secara phisik'. Maka hemat kami sedini mungkin kesehatan phisik anak-anak memperoleh perhatian yang memadai: perhatikan empat sehat lima sempurna (nasi/roti, sayur, lauk-pauk/daging, buah, susu), bukan hanya menjadi hafalan untuk anak-anak tetapi dilaksanakan. Mumpung masih anak hendaknya 'dilatih', jika perlu 'dipaksa' untuk makan apapun (empat sehat lima sempurna) kecuali racun. Jangan sampai kesehatan phisik terganggu karena kurang gizi. Soal gizi bukan kenikmatan tetapi kelengkapan. Hemat kami kesehatan phisik lebih mudah diperhatikan, dan menjadi kekuatan/modal untuk menunjang kecerdasan-kecerdasan lainnya.

(2) kecerdasan intelektual kiranya secara umum dipahami dan ini yang bertahun-tahun menjadi tekanan pelakanaan proses pendidikan atau pembelajaran. Baiklah diingat jika anak kurang gizi, maka sulit juga untuk menjadi cerdas secara intelektual

(3) kecerdasan sosial, secara kasar dapat diartikan "orang dapat bergaul dengan siapapun dan dalam keadaan apapun". Sekali lagi anak/orang yang sakit-sakit/tidak sehat secara phisik akan sulit juga untuk bersahabat atau bersaudara dengan siapapun dan apapun. Pada umumnya yang sakit-sakitan/tidak sehat secara phisik lalu memperoleh perlakuan khusus yang mengarah ke pemanjaan alias menjerumuskan anak ke masa depan yang kurang membahagiakan atau mensejahterakan.

(4) kecerdasan emosional berarti orang mampu mengelola emosinya sendiri serta emosi yang lain. Emosi merupakan kekuatan yang harus dikelola dan disinerjikan sehingga bermanfaat untuk kesehatan/kesejahteraan anak. Pelatihan untuk menghadapi dan mengelola aneka macam emosi perlu memperoleh tempat yang memadai.

(5)kecerdasan spiritual dapat diartikan sebagai 'yang mampu mengasihi Tuhan dan sesamanya'. Kasih itu bebas, tanpa batas , dan kebebasan hanya dibatasi oleh kasih. Mengasihi berarti tidak melecehkan atau merendahkan yang lain, tetapi menghormati dan menghargai martabat harkat yang lain. Ingat: masing-masing dari kita 'diadakan, dilahirkan, dibesarkan, dididik' oleh dan dengan kasih, dan masing-masing dari kita adalah 'buah kasih' atau 'kasih'. Jadi saling mengasihi mudah, setiap bertemu dengan orang berarti bertemu dengan kasih, saling kasih-kasihan.

Semoga membantu dan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar